NgalamNews || Lubang hitam atau black hole ternyata disebut para ahli dapat meledak bila beberapa kondisinya terpenuhi.

Dikutip dari wahananews.co Ilmuwan mengatakan ada beberapa skenario berbeda yang mungkin menyebabkan objek antariksa misterius ini meledak.

Ilmuwan dari National Radio Astronomy Observatory (NRAO) Jeff Mangum menyebut lubang hitam mengeluarkan energi besar yang dapat dikategorikan sebagai ledakan, tetapi ledakan ini tidak lantas membuat lubang hitam hancur setelah itu terjadi.

Salah satu cara lubang hitam bisa meledak melibatkan fakta bahwa objek ini tidak sepenuhnya hitam, yang ditemukan astrofisikawan terkenal Stephen Hawking pada 1976.

“Dalam fisika klasik, tidak ada yang bisa keluar dari lubang,” kata Samir Mathur, fisikawan di The Ohio State University, seperti dikutip Live Science.

“Tetapi Hawking menemukan bahwa dengan mekanika kuantum, lubang hitam secara perlahan membocorkan energinya hingga tak terbatas dengan memancarkan radiasi energi rendah yang disebut radiasi Hawking,” tambahnya.

Selama lubang hitam tidak menyedot materi baru, objek antariksa ini akan perlahan kehilangan massa karena memancarkan radiasi Hawking tersebut.

Namun sebagai catatan, radiasi Hawking memancarkan energinya secara perlahan. Sebuah lubang hitam normal dengan massa beberapa kali lipat dari Matahari memancarkan sekitar satu foton, atau paket cahaya, setiap tahun.

Pada tingkat itu, lubang hitam biasa akan membutuhkan 10^100 (10 dengan 0 sebanyak 100) tahun untuk menguap sepenuhnya.

Meski demikian, Hawking menyadari bahwa lubang hitam yang lebih kecil menguap jauh lebih cepat. Saat lubang hitam semakin kecil, ia memancarkan lebih banyak radiasi.

Kemudian pada saat-saat terakhir hidupnya, lubang hitam akan memancarkan lebih banyak radiasi, begitu cepat sehingga secara efektif bertindak seperti bom, melepaskan semburan radiasi dan partikel berenergi tinggi.

Jika lubang hitam kecil (seukuran Bumi) terbentuk di alam semesta yang sangat awal, itu akan membutuhkan beberapa miliar tahun untuk menguap, yang berarti bahwa lubang hitam purba ini akan meledak di seluruh alam semesta sekarang.

Selain oleh radiasi Hawking, sebuah lubang hitam juga diperkirakan dapat meledak karena gravitasinya sendiri yang sangat kuat.

Lubang hitam supermasif berada di pusat galaksi, dan terkadang gumpalan materi yang besar seperti bintang lewat terlalu dekat.

Ketika itu terjadi, bintang itu tercabik-cabik karena efek pasang surut dan proses robekan ini melepaskan ledakan energi yang eksplosif.

Para astronom di Bumi dapat menyaksikan pelepasan energi tersebut sebagai pancaran sinar-X dan radiasi sinar gamma yang singkat namun intens.

Lebih lanjut, cara lain lubang hitam meledak adalah dengan fenomena bernama superradians.

Lubang hitam berputar menciptakan ergosfer di sekitar cakrawala mereka. Ergosfer merupakan wilayah ruang yang memanjang di mana tidak ada objek antariksa yang bisa diam.

Partikel atau material apa pun yang jatuh ke wilayah ergosfer lubang hitam yang berputar akan mulai mengorbit di sekitarnya.

Ruang-waktu yang berputar di sekitar lubang hitam juga dapat menarik foton. Jika ada cukup foton, mereka dapat memantul satu sama lain, bahkan saling memantul dengan partikel lain yang berada di ruang tersebut.

Pantulan terkadang menyebabkan foton lepas dari ergosfer.

Namun pantulan terkadang juga menyebabkan foton jatuh lebih dalam ke lubang hitam, di mana mereka mendapatkan energi.

Foton-foton ini juga bisa tersebar ke orbit yang lebih tinggi lagi, lalu jatuh kembali ke orbit yang lebih rendah.

Dengan setiap pengulangan proses, dan setiap perjalanan mengelilingi lubang hitam, foton memperoleh energi. Proses ini disebut “superradians”.

Kemudian ketika foton akhirnya terlepas, ia akan memiliki energi yang sangat besar dibandingkan saat pertama kali berada di ergosfer.

Jika cukup banyak foton yang berpartisipasi dalam serangkaian proses tersebut, maka mereka semua bisa meledak sekaligus dengan energi yang luar biasa, menjadi apa yang dikenal sebagai “bom lubang hitam”. [rin]

By Riyadi