NgalamNews || Kegiatan “Edukasi Fenomena Kekerasan dan Bullying pada Anak serta Remaja” merupakan salah satu rangkaian pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB).

Pengabdian masyarakat ini memiliki tema besar “Pengembangan Karakter Remaja Sadar Anti Kekerasan di Kelurahan Purwantoro, Kota Malang” yang bekerja sama dengan komunitas Rumah Langit di Jalan Bauksit, Pandean 1 Kelurahan Purwantoro. Edukasi Fenomena Kekerasan dan Bulllying pada Anak serta Remaja merupakan sesi kedua dari rangkaian pengabdian masyarakat tersebut. Rangkaian kegiatan yang bertemakan “Fenomena Kekerasan dan Bullying pada Anak serta Remaja” ini diselenggarakan pada hari Minggu, 7 Agustus 2022, pukul 08.00 WIB. Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah remaja putra dan putri yang sedang duduk di bangku kelas 4, 5, 6 SD/sederajat serta 7, 8, 9 SMP/sederajat. Kegiatan ini dihadiri oleh 26 anak dan remaja di sekitar Kelurahan Purwantoro, Kota Malang.

Remaja merupakan masa peralihan seorang anak menuju dewasa. Dalam periode ini, remaja mengalami beberapa perubahan yang signifikan pada tubuhnya, baik itu perubahan fisik maupun psikis. Perubahan fisik dan psikis tersebut menjadikan remaja harus beradaptasi terkait sesuatu yang ia alami. Adaptasi remaja dalam keadaan baru secara perlahan akan membentuk kestabilan emosional dan mental seseorang. Oleh karena itu, segala yang dialami oleh manusia dalam masa remajanya akan melekat dibenaknya sepanjang hayat, termasuk dengan pengalam terkait kekerasan dan bullying pada anak dan remaja.

Saat ini, kekerasan dan bullying sudah menjamur di lingkungan masyarakat, terutama pada kalangan anak-anak dan remaja. Mirisnya, tidak semua orang tau bahwa ia melakukan kekerasan dan bullying tersebut, bahkan terkadang korbannya pun tidak tahu bahwa yang dilakukan kepadanya termasuk pada kekerasan dan bullying. Belum banyak masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang mengetahui tentang apa itu kekerasan dan bullying, contoh dan jenisnya, serta dampaknya baik bagi korban, pelaku, ataupun saksi mata. Berdasarkan fenomena yang ada, kali ini Departemen Kebidanan FK UB, mengadakan pengabdian masyarakat kepada anak-anak dan remaja tentang “Fenomena Kekerasan dan Bullying pada anak serta remaja”.

Edukasi terkait “Fenomena Kekerasan dan Bullying pada Anak serta Remaja” pada Pengabdian Masyarakat Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya disajikan dalam dua materi dan teknik penyampaian yang berbeda. Materi pertama pada pengabdian masyarakat ini adalah kekerasan pada anak dan remaja yang disampaikan oleh Irfaninda Imroatul Putri, mahasiswa S1 Kebidanan FK UB.

Kekerasan merupakan setiap Tindakan yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan pada seseorang secara fisik, seksual, maupun psikologis. Kekerasan dapat terjadi kepada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin. Adapun dampak yang terjadi pada korban akibat kekerasan sangat banyak, meliputi fisik, psikologis, sosial, ekonomi, serta kesehata reproduksi dan seksualnya. Irfaninda Imroatul Putri menyampaikan bahwa “apabila seseorang melihat atau mengalami kekerasan, mereka bisa mencoba untuk melindungi diri dengan cara (1) membaca suasana/situasi, (2) mengusahakan untuk tetap tenang dan mengulur waktu sampai bantuan datang, (3) memberitahu kepada orang lain/orang dewasa yang dipercaya untuk meminta pertolongan, (4) berteriak minta tolong, (5) segera melapor ke P2TP2A di kantor polisi terdekat, serta (6) jika melihat kejadian kekerasan, berikan kepedulian dan empati kepada korban”.

Pada pemaparan materi pertama, anak-anak tampak menyimak dengan baik, interaktif, serta kondusif. Sebelum dilanjutkan ke pemaparan materi kedua, Paraningtyas Aulia Ilmi dan Alvina Felisha sebagai pembawa acara, mengajak anak-anak untuk berinteraksi dan bermain ice breaking bersama. Pada saat ice breaking, terlihat anak-anak sangat antusias dalam menjawab pertanyaan. Anak-anak yang berani untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan saat ice breaking juga mendapakan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Setelah ice breaking, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua tentang bullying.

Materi kedua tentang bullying disampaikan oleh Farah Sajidah, mahasiswa S1 Kebidanan FK UB. Materi kedua ini dikemas secara menarik dalam bentuk dongeng singkat bertajuk “Kisah Persahabatan Kura-kura dan Siput”. Dongeng ini menceritakan tentang dua ekor hewan bernama Kurkura dan Putsiput yang merupakan sepasang sahabat baik. Walaupun mereka sahabat baik sejak kecil, Kurkura tidak pernah menghargai Putsiput dan selalu mengejeknya. Meskipun Kurkura sering mengejek Putsiput, Putsiput tetap berbaik hati sampai suatu hari Kurkura menyadari kesalahannya.

Dalam sela-sela dongeng, Farah menyelipkan penjelasan terkait pengertian, jenis-jenis, dampak, serta cara mencegah terjadinya bullying di lingkungan pertemanan. Selain itu, Farah juga menyampaikan pesan moral pada dongeng ini bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan tugas kita adalah saling melengkapi kelebihan dan kekurangan tersebut, bukan menghina, mengejek, ataupun mencaci maki.

Anak-anak diperbolehkan pulang saat kedua materi telah selesai disampaikan. Pengabdian masyarakat ditutup dengan ucapan terima kasih yang disampaikan oleh perwakilan RT/RW setempat serta perwakilan dosen dari Departemen Kebidanan FK UB. Sebelum acara selesai, seluruh peserta, dosen, mahasiswa, relawan Rumah Langit, serta perwakilan warga sekitar yang hadir berfoto bersama untuk mengabadikan momen penutupan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Departemen Kebidanan FK UB 2022 (Farah Sajidah).

By sugeng