Ngalamnews – Di tahun 2019 Kepolisian Negara Republik Indonesia mendapatkan apresiasi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar mengapresiasi petugas kepolisian yang mampu mengungkap kasus-kasus besar selama tahun 2019 meski membutuhkan waktu yang tak sebentar dan diselesaikan dengan cara bijak.

“Alhamdulillah juga bisa dilakukan penanganan dengan cara-cara yang sangat bijak ya, karena kita tahu bahwa ujung tombak dari pihak keamanan masyarakat itu sepertinya adalah kepolisian. Kemudian juga kita berharap masyarakat juga bisa lebih meningkatkan kesadarannya sesama warga bangsa tidak perlu saling mencerca,” ujar dia di Jakarta, Senin (30/12).

Dia juga mengingatkan kepada pihak kepolisian agar melakukan tindakan keras dalam rangka menangani demo mahasiswa. Dia yakin polisi mampu menangani demo dengan cara yang arif. Dia melihat, demo itu masih bisa bercanda antara polisi dengan demonstran, kadang-kadang salat bareng, mahasiswanya jadi imam seperti di Monas.

“Ini kembang-kembang demokrasi, saya kira sangat indah untuk kita pertahankan, jadi sekali lagi saya ucapkan selamat ya masih ada waktu tersisa, tahun baru besok ini saya juga berharap dan kita berdoa bersama, semoga kita melewati tahun baru ini dalam suasana kebatinan juga yang sama kemarin-kemarin itu ya,” jelas Nasaruddin.

Dia bersyukur kepolisian mampu melewati fase-fase yang sangat sensitif di tanggal 25 Desember lalu. Sebab, lanjut dia, tanggal itu merupakan hari-hari yang sangat penuh sensitifitas dalam masyarakat Indonesia.

“Tapi Alhamdulillah dari Sabang sampai Merauke ya kita melewatinya dalam suasana kebatinan yang sangat terkendali bahkan sangat sejuk, ya kita menyaksikan suatu pemandangan yang bahkan tidak pernah terjadi sebelumnya,” tutur dia.

By Riyadi