NgalamNews – Pemilik akun Facebook yang mengaku telah terkonfirmasi Covid-19 dan justru berwisata di Kota Malang dan Kota Batu, meminta maaf dan klarifikasi melaui media sosial.

Pria tersebut mengunggah pernyataannya, di akun Instagram @luckyreza (Reza Fahd Adrian). Ia meminta maaf kepada masyarakat Indonesia khususnya di Kota Batu dan Malang karena telah membuat heboh jagat maya.

Ia menjelaskan, pada awalnya ia sekeluarga mengajukan cuti awal tahun untuk berobat ke Yogyakarta karena dirinya menderita ginekomastia/tumor payudara.

Mereka pun memulai perjalanan dari Samarinda menuju Jakarta. Namun, ia dan istrinya tidak berangkat bersama. Istri dan kedua anaknya memilih untuk berangkat terlebih dulu.

“Kami sekeluarga sudah antigen dan PCR dalam kondisi negatif, istri dan anak-anak berangkat lebih dulu tanggal 16 januari 2022 dan saya menyusul. Begitu saya sampai di Jakarta tanggal 19 Januari 2022 kami melanjutkan perjalanan darat untuk berobat di Yogyakarta dan keliling Jogja dan sekitarnya,” ucap dia.

Namun, pada tanggal 22 Januari 2022 ia mulai merasakan tenggorokan gatal. Meskipun begitu, ia dan keluarganya tetap melanjutkan perjalanan ke Malang dan menginap di Batu.

Setelah berkeliling di Kota Batu dan Malang, ia pun berencana untuk melakukan swab sebagai syarat melanjutkan perjalanan darat ke Bali. Usai melakukan swab, istrinya diketahui positif Covid-19. Sementara, ia dan kedua anaknya negatif.

Melihat hasil tersebut, ia mengaku sempat kecewa. Namun, bukannya melakukan isolasi mandiri. Ia justru melanjutkan liburan di Malang.

Dia beralasan, hal itu dilakukan karena ia sukar mencari waktu dengan keluarga. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga cukup besar.

“Saya kecewa, tapi jujur karena waktu keluarga sukar dicari dan biaya yang cukup besar dikeluarkan dan demi membahagiakan keluarga akhirnya kami tetap melanjutkan perjalanan di Batu dan Malang,” tambah dia.

Akhirnya, tanggal 27 Januari 2022, ia pun mampir ke toko oleh-oleh yang cukup terkenal di Malang, yakni Lai-Lai Market. Selanjutnya, dia melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon.

Sesampainya di Jakarta, ia kembali melakukan swab antigen dan PCR pada tanggal 28 Januari 2022. Hasilnya, istri dan anak perempuannya positif Covid-19. Sementara ia dan putranya negatif.

Mereka kemudian melakukan karantina mandiri di rumah mertua hingga akhirnya pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab negatif.

“Begitu sampai di Samarinda, kami berinisiatif untuk PCR ulang tanggal 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dengan hasil negatif covid 19,” ungkapnya di postingan itu.

Dia pun menegaskan jika yang positif Covid-19 bukanlah ia dan keluarga, melainkan istri dan putrinya. “Sebenarnya bukan sekeluarga yang positif tapi hanya istri dan putri saya padahal kami sudah menjalankan prokes namun mungkin memang resiko melakukan perjalanan dapat terpapar covid dari mana saja,” jelas dia.

Sementara, Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto bilang, pihaknya menunggu kedatangan pria tersebut untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait dengan viralnya itu.

“Dari yang bersangkutan sudah menerima surat undangan. Tinggal dia berkenan datang atau tidak, jika dalam minggu ini tidak datang maka kita berikan surat undangan kedua,” ucapnya.

Mantan Wakapolresta Surakarta itu menyebut, jika terbukti bersalah dalam pemeriksaan nanti, maka pasal yang disangkakan yakni Pasal 93 undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

“Walaupun ancaman hukuman hanya 1 tahun penjara, tapi dendanya besar yakni Rp 100 Juta,”.

Dirinya juga menambahkan, saat ini pria tersebut masih mengatur jadwal untuk memenuhi undangan dari pihaknya.

“Dia katanya minta kesempatan untuk mengatur jadwal datangnya. Jika masih dalam kondisi positif Covid-19, nanti difasilitasi oleh Polresta Samarinda lewat daring,” pungkasnya. (Ocky)

Reporter: Ocky Novianton

By Riyadi