NgalamNews – Hallo dears, selamat siang dan semangat pagi ? apakabar hati ini ? eh hari, hehe. Semoga kita semua sehat walafiat dan selalu dalam lindungan-Nya.

Setahun sudah hari-hari kita lalui dengan berita virus covid-19 disana sini, dari mulai ufuk barat hingga ke ujung timur tak ada hentinya covid-19 menjadi trending topic setiap masyarakat, dampak pribadi yang saya rasakan sendiri adalah timbulnya rasa kesepian, dan merindukan ke-normalan kota dan desaku yang seperti dahulu, rindu akan bebasnya kehidupan tanpa ada batasan jam malam, tanpa pengangguran yang sekarang begitu membludak dan menimbulkan maraknya kriminalitas dimana-mana dengan alasan ekonomi akibat dampak dari kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Dan juga rasa sepi ini membuat saya membayangkan atau merenungkan suatu hal dengan mendalam (hahhaha).

Pernah tidak kalian menunggu. Menunggu apa saja, misalnya menunggu dijemput menunggu teman kelas yang sedang melakukan sesuatu. Terus gimana rasanya menunggu ? apakah kalian merasa bosan , atau malah senang ? hehheh

Kalau menunggu pacar sedang belanja atau mungkin sedang make-up mungkin senang, ya. Tapi kalau menungu kepastian dari pacar rasanya gimana gitu L yekann …

Kata orang ya, menunggu pekerjaan yang membosankan. Emang iya ya , orang menunggu itu tak sabaran, maunya cepet-cepet, tak mau bertele-tele. Sebab baginya menunggu hanya membuang-buang waktu saja. Begitu juga dengan menjalani sebuah hubungan. Kadang-kadang menunggu sebuah jawaban dari pacar itu membosankan. Hmmm, kadang juga karena terlalu lama menunggu jawaban, ada orang yang tak sabaran kemudian putus asa dan mengambil langkah untuk berpindah ke lain hati. By the way, ketika kita mengambil langkah untuk berpindah ke lain hati, lantas apakah memberikan jaminan akan menyenangkan ?

Hehheh, gimana ? apakah kalian juga jadi sama berangan ? sepertinya tulisan ini tak bertujuan. Ah sudahlah semoga negeriku lekas pulih, bumi pertiwi cepat bersih agar otak tak hanya berimajinasi namun juga bisa mengejar mimpi dengan gigih. (abc)

By Riyadi