
NgalamNews || Kota Malang, sebuah kota yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, menjadi rumah bagi salah satu ikon religius yang tak ternilai harganya, yaitu Gereja Kayutangan. Dengan arsitektur yang megah dan sejarah yang kaya, gereja ini telah menjadi saksi perjalanan panjang jemaahnya sejak didirikan hingga saat ini.
Gereja Kayutangan, yang juga dikenal sebagai “Gereja Hati Kudus Yesus,” memiliki akar yang dalam dalam sejarah Kota Malang. Pembangunan gereja ini dimulai pada tahun 1921 oleh sekelompok umat Katolik yang berkomitmen untuk memberikan tempat ibadah yang layak bagi komunitas mereka. Dengan semangat gotong royong dan dukungan finansial dari jemaah, gereja ini dibangun di atas tanah yang dihibahkan oleh keluarga Javanese-Portugis.

Pada tahun 1923, bangunan utama gereja selesai dibangun dan diberkati oleh Uskup Agung Mgr. Aerts, yang saat itu merupakan tonggak bersejarah bagi umat Katolik di Malang. Arsitekturnya yang indah dengan gaya neogotik menjadi daya tarik tersendiri bagi warga kota dan wisatawan.
Seiring berjalannya waktu, Gereja Kayutangan menjadi pusat rohani bagi umat Katolik di Malang dan sekitarnya. Jemaah yang semakin bertumbuh dengan cepat menghadirkan berbagai perubahan dan perbaikan dalam gereja. Semangat komunitas dan dedikasi terhadap pelayanan sosial dan keagamaan telah menjadi ciri khas jemaah gereja ini.
Selama masa-masa sulit dalam sejarah, seperti Perang Dunia II dan periode ketidakstabilan politik di Indonesia, gereja ini menjadi tempat perlindungan dan doa bagi jemaah yang mencari keamanan dan harapan. Gereja Kayutangan menjadi tempat berlindung bagi banyak warga ketika Malang dilanda bencana alam atau konflik sosial.
Hingga saat ini, Gereja Kayutangan tetap menjadi titik fokus bagi umat Katolik di Malang. Dengan interior yang indah dan karya seni sakral yang memukau, gereja ini menjadi tempat yang tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk apresiasi seni dan sejarah. Setiap tahun, gereja ini menjadi tuan rumah berbagai perayaan keagamaan yang meriah dan menginspirasi.
Selain sebagai tempat ibadah, Gereja Kayutangan juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Program-program seperti bantuan bagi yang membutuhkan, pendidikan agama, dan pembinaan keluarga menjadi bagian integral dari misi gereja ini dalam melayani masyarakatnya.
Gereja Kayutangan Kota Malang adalah bukti nyata dari kekuatan iman, sejarah, dan komunitas yang telah berkembang di sekitarnya. Ia tetap menjadi simbol harapan, kedamaian, dan persatuan bagi semua orang, tanpa memandang agama atau latar belakang budaya. Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, Gereja Kayutangan akan terus menjadi mercusuar rohani bagi Kota Malang, mengingatkan kita akan nilai-nilai persatuan dan cinta kasih.